Kamis, 22 Maret 2012

kimia lingkungan

Ilmu kimia merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam memperlajari Lingkungan Hidup, karena dalam Lingkungan Hidup selalu ada bahan-bahan kimia. Oleh karena itu untuk mempelajari Lingkungan Hidup dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya, perlu adanya dari ilmu kimia yang khusus memperlajari bahan-bahan kimia yang ada dalam Lingkungan Hidup. Ilmu tersebut dinamakan Ilmu Kimia Lingkungan, yang memperlajari sifat-sifat, fungsi, terbentunya serta proses kimia yang terjadi dalam lingkungan hidup.
Selain di atas Ilmu Kimia Lingkungan sangat diperlukan dalam mempelajari Lingkungan Hidup karena dalam Lingkungan Hidup tercakup komponen-komponen  yang terdiri dari bahan kimia dan terjadi pula perputaran bahan kimia.
Anda telah mengetahui bahwa Lingkungan Hidup terdiri dari beberapa komponen yang dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok makhluk hidup (living group) yang disebut juga kelompok biotik dan kelompok tak hidup (non living group) yang disebut pula abiotik. Yang termasuk kelompok biotik adalah manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, bakteri dan fungsi yang kesemuanya dibangun dari bahan-bahan kimia dan merupakan gudang proses kimia. Sedangkan yang termasuk abiotik terdiri dari tiga faktor yaitu faktor energi matahari, faktor fisis, faktor bahan kimia.
Lingkungan Hidup dapat didekati dari semua disiplin ilmu antara lain ilmu kimia, sehingga muncul Ilmu Kimia Lingkungan. Hal ini wajar karena karena semua komponen baik kelompok biotik maupun kelompok abiotik yang menyusun Lingkungan Hidup terdiri dari unsur dan senyawa kimia, di mana saja akhirnya semua keadaan fisik memerlukan analisis dan penentuan­penentuan secara proses kimia. Dengan demikian ilmu kimia memegang peranan penting dan turut menentukan dalam penyelesaian serta memecahkan masalah Lingkungan Hidup. Peranan Ilmu Kimia Lingkungan antara lain:
  • Mempelajari sifat dan fungsi bahan kimia dalam lingkungan hidup.
  • Mempelajari dan menelaah bahan kimia terhadap suatu komponen lain dan terhadap Lingkungan Hidup secara menyeluruh, terutama jika bahan kimia itu tersebar dan berkontaminasi dengan lingkungan, sehingga keseimbangan terganggu.
  • Menentukan jumlah batas penyebaran bahan kimia dalam lingkungan agar tidak memberikan gangguan terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan manusia.
  • Merekomendasikan hasil penelitian dan percobaan kepada pengelola Lingkungan Hidup atau kepada masyarakat pada umumnya.
Itulah pentingnya peranan Ilmu Kimia dalam mempelajari semua benda (komponen biotik maupun kelompok abiotik) dalam Lingkungan Hidup, sehingga berarti Ilmu Kimia Lingkungan memegang peranan yang amat penting bagi masa depan Lingkungan Hidup kita termasuk kesejahteraan manusia.

sumber:http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran_lingkungan/kimia-lingkungan-dan-peranannya/

simbol-simbol

Saat ini banyak industri besar menggunakan bahan kimia berbahaya dalam pelaksanaan produksinya. Jika dilihat 50 tahun yang lalu, mungkin hanya 1 juta ton dihasilkan setiap tahunnya tetapi sekarang kurang elbih 400 juta ton bahan kimia yang dihasilkan setiap tahunnya.
Di antara 5 sampai 7  juta bahan kimia yang diketahui lebih dari 80.000 dipasarkan dan diperkirakan 500 sampai 10.000 bahan kimia diperdagangkan mengandung bahaya yang diataranya 150 sampai 200 jenis kemungkinan dapat menyebabkan kanker pada manusia.
Penggunaan bahan kimia ini digunakan pada perusahaan seperti;
  1. Pertanian (Agrochemical)
  2. Industri
  3. Labolatorium
  4. Kedokteran
Berdasarkan United Nation / North America UN/UNA, bahan Kimia berbahaya ini dibagi menjadi 9 tetapi disini saya akan bahas hanya 7;
KELAS 1 : MUDAH MELEDAK
simbol explosive
Semua bahan atau benda yang dapat menghasilkan efek ledakan, termasuk bahan yang dalam campuran tertentu atau jika mengalami pemanasan, gesekan, tekanan dapat mengakibatkan peledakan
Contoh
Amonium nitrate, Amonium perchlorate, amonium picrate, detonator untuk ammunisi, diazodinitrophenol, dinitropenol, dynamite, bubuk mesiu, picric acid, (TNT, Nitro Glycerine, Amunisi, bubuk untuk blasting)
KELAS 2 : GAS-GAS
Terdiri dari :
simbol flammable gas
Gas yang mudah terbakar (acetelyne, LPG, Hydrogen, CO, ethylene, ethyl flouride, ethyl methyl ether, butane, neopentane, propane, methane, methyl chlorodiline, thinner, bensin.
non flammable gas
Gas bertekanan yang tidak mudah terbakar (oksigen, nitrogen, helium, argon, neon, nitrous oxide, sulphur hexafolride)

Gas Beracun (chlorien, methil bromide, nitric oxide, ammonium-anhidrous, arsine, boron trichloride carbonil sulfit, cyanogen, dll
KELAS 3 : CAIRAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE GAS)
simbol flammable gas
  1. Cairan yang mudah menyala bila kontak dengan sumber penyalaan
  2. Cairan yang mempunyai titik penyalaan kurang dari 61 o C
  3. Uap dari bahan yang termasuk kelas ini dapat mengakibatkan pingsan bahkan kematian
Contoh :
petrol, acetone, benzene, butanol, chlorobenzene, 2 chloropropene ethanol, carbon disuliphide, di-iso-propylane
KELAS 4 : PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS)
Bahan padat yang mudah menyala (flammable solids)

Bahan padat yang mudah menyala  bila kontak dengan sumber penyalaan dari luar seperti percikan api atau api. Bahan ini siap menyala jika mengalami gesekan
Contoh : sulpur, pospor, picric acid, magnesium, alumunium powder, calcium resinate, celluloid, dinitrophenol, hexamine.
Bahan Padat yang Mudah Terbakar  secara spontan (spontaneously Combustible Substances)
Spontaneously_Combustible_Solid
Bahan padat kelas ini dalam keadaan biasa mempunyai kemampuan yang besar untuk terbakar secara spontan.
Beberapa jenis mempunyai kemungkinan besar untuk menyala sendiri ketika lembab atau kontak dengan udara lembab
Juga dapat menghasilkan gas beracun ketika terbakar
Contoh : carbon, charcoal-non-activated, carbon black, alumunium alkyls, phosphorus
KELAS 4 : PADATAN YANG MUDAH MENYALA (FLAMMABLE SOLIDS)
Bahan yang berbahaya ketika basah (Dangerous when wet)
dangerous when wet
Padatan atau cairan yang dapat menghasilkan gas mudah terbakar ketika kontak dengan air
Bahan ini juga meningkatkan gas beracun ketika kontak dengan kelembaban, air atau asam
Contoh :calcium carbide, potassium phosphide, potassium, maneb, magnesium hydride, calcium manganese silicon, boron trifluoride dimethyl etherate, barium, aluminium hydride.
KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Bahan yang bersifat mengoksidasi
Oxidizing_Agent
Bahan  ini dapat menimbukan api ketika kontak dengan material yang mudah terbakar dan dapat menimbulkan peledakan
Contoh : calcium hypochlorite, sodium peroxide, ammonium dichromate, ammonium perchlorate, chromium nitrate, copper chlorate, ferric nitrate, potassium bromate, tetranitromethane, zinc permanganate
KELAS 5 : BAHAN BEROKSIDASI (OXIDIZING AGENT)
Organic peroxides
Organic_Peroxide_Oxidizing_Agent
Dapat membantu pembakaran dari material yang mudah terbakar. Jika terpapar panas atau api pada waktu yang lama dapat mengakibatkan peledakan.
Jika bereaksi dengan material yang lain efeknya akan lebih berbahaya
Dekomposisi dari bahan ini dapat menghasilkan racun dan gas yang mudah terbakar
Contoh : benzol peroxides, methyl ethyl ketone peroxide, dicetyl perdicarbonate, peracetic acid.
KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI
Poisonous (Toxic) Substances
Poison
Bahan yang dapat menyebabkan kematian atau cidera pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
Contoh : cyanohydrin, calcium cyanide, carbon tetrachloride, dinitrobenzenes, epichlorohydrin mercuric nitrate, dll
Harmful (Toxic) Substances
HARMFUL
Bahan yang dapat membahayakan pada manusia jika tertelan, terhirup atau kontak dengan kulit
Contoh : acrylamide, 2-amino-5-diethylamino pentane, amonium fluorosilicate, chloroanisidines dll
KELAS 6 : BAHAN BERACUN ATAU MENGAKIBATKAN INFEKSI
Bahan yang dapat mengakibatkan infeksi
Biohazard
Bahan yang mengandung organisme penyebab penyakit
Contoh : tisue dari pasien, tempat pengembang biakan virus, bakteri, tumbuhan atau hewan
KELAS 7 : BAHAN YANG BERADIASI
radioactive

Bahan yang mengandung material atau combinasi dari material yang dapat memancarkan radiasi secara spontan
Contoh : uranium, 90Co, tritium, 32P, 35S, 125I, 14C

sumber :  http://www.artikelk3.com/simbol-bahan-kimia-berbahaya.html

unsur kimia

Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa.
Partikel terkecil dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri atas inti atom (nukleus) dan dikelilingi oleh elektron. Inti atom terdiri atas sejumlah proton dan neutron. Hingga saat ini diketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.

Daftar isi

 [sembunyikan

[sunting] Gambaran umum

Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah "jumlah proton" dan jumah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut. Misalnya, seluruh atom karbon memiliki proton sebanyak 6 buah, sedangkan atom oksigen memiliki proton sebanyak 8 buah. Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan dengan Z).
Namun demikian, atom-atom pada unsur yang sama tersebut dapat memiliki jumlah netron yang berbeda; hal ini dikenal dengan sebutan isotop. Massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan "A") adalah massa rata-rata atom suatu unsur pada alam. Karena massa elektron sangatlah kecil, dan massa neutron hampir sama dengan massa proton, maka massa atom biasanya dinyatakan dengan jumlah proton dan neutron pada inti atom, pada isotop yang memiliki kelimpahan terbanyak di alam. Ukuran massa atom adalah satuan massa atom (smu). Beberapa isotop bersifat radioaktif, dan mengalami penguraian (peluruhan) terhadap radiasi partikel alfa atau beta.
Unsur paling ringan adalah hidrogen dan helium. Hidrogen dipercaya sebagai unsur yang ada pertama kali di jagad raya setelah terjadinya Big Bang. Seluruh unsur-unsur berat secara alami terbentuk (baik secara alami ataupun buatan) melalui berbagai metode nukleosintesis. Hingga tahun 2005, dikenal 118 unsur yang diketahui, 93 unsur diantaranya terdapat di alam, dan 23 unsur merupakan unsur buatan. Unsur buatan pertama kali diduga adalah teknetium pada tahun 1937. Seluruh unsur buatan merupakan radioaktif dengan waktu paruh yang pendek, sehingga atom-atom tersebut yang terbentuk
secara alami sepertinya telah terurai.
Daftar unsur dapat dinyatakan berdasarkan nama, simbol, atau nomor atom. Dalam tabel periodik, disajikan pula pengelompokan unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat kimia yang sama.

[sunting] Tata nama

Penamaan unsur telah jauh sebelum adanya teori atom suatu zat, meski pada waktu itu belum diketahui mana yang merupakan unsur, dan mana yang merupakan senyawa. Ketika teori atom berkembang, nama-nama unsur yang telah digunakan pada masa lampau tetap dipakai. Misalnya, unsur "cuprum" dalam Bahasa Inggris dikenal dengan copper, dan dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan istilah tembaga. Contoh lain, dalam Bahasa Jerman "Wasserstoff" berarti "hidrogen", dan "Sauerstoff" berarti "oksigen".
Nama resmi dari unsur kimia ditentukan oleh organisasi IUPAC. Menurut IUPAC, nama unsur tidak diawali dengan huruf kapital, kecuali berada di awal kalimat. Dalam paruh akhir abad ke-20, banyak laboratorium mampu menciptakan unsur baru yang memiliki tingkat peluruhan cukup tinggi untuk dijual atau disimpan. Nama-nama unsur baru ini ditetapkan pula oleh IUPAC, dan umumnya mengadopsi nama yang dipilih oleh penemu unsur tersebut. Hal ini dapat menimbulkan kontroversi grup riset mana yang asli menemukan unsur tersebut, dan penundaan penamaan unsur dalam waktu yang lama (lihat kontroversi penamaan unsur).

[sunting] Lambang kimia

Sebelum kimia menjadi bidang ilmu, ahli alkemi telah menentukan simbol-simbol baik untuk logam maupun senyawa umum lainnya. Mereka menggunakan singkatan dalam diagram atau prosedur; dan tanpa konsep mengenai suatu atom bergabung untuk membentuk molekul. Dengan perkembangan teori zat, John Dalton memperkenalkan simbol-simbol yang lebih sederhana, didasarkan oleh lingkaran, yang digunakan untuk menggambarkan molekul.
Sistem yang saat ini digunakan diperkenalkan oleh Berzelius. Dalam sistem tipografi tersebut, simbol kimia yang digunakan adalah singkatan dari nama Latin (karena waktu itu Bahasa Latin merupakan bahasa sains); misalnya Fe adalah simbol untuk unsur ferrum (besi), Cu adalah simbol untuk unsur Cuprum (tembaga), Hg adalah simbol untuk unsur hydrargyrum (air raksa), dan sebagainya.
Simbol kimia digunakan secara internasional, meski nama-nama unsur diterjemahkan antarbahasa. Huruf pertama simbol kimia ditulis dalam huruf kapital, sedangkan huruf selanjutnya (jika ada) ditulis dalam huruf kecil.

[sunting] Simbol non-unsur

Non unsur, khususnya dalam kimia organik dan organometalik, seringkali menggunakan simbol yang terinspirasi oleh simbol-simbol unsur kimia. Berikut adalah contohnya:
Cy - sikloheksil; Ph - fenil; Bz - benzoil; Bn - benzil; Cp - Siklopentadiena; Pr - propil; Me - metil; Et - etil; Tf - triflat; Ts - tosil; Hb - hemoglobin.

sumber :  http://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimia

manfaat bahan kimia

Bahan kimia banyak digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, seperti bidang industry (bahan bangunan,pangan,kosmetik dan farmasi), perikanan, pertanian, kehutanan, dan kesehatan.
A.    Bahan kimia di rumah tangga
contoh produk-produk rumah tangga yang mengandung bahan kimia antara lain:
Sabun, pasta gigi, shampoo dll
1.       Kandungan dan kegunaan bahan kimia di rumah tangga
Produk pembersih, pewangi, pemutih, dan pembasmi serangga kandungan kimia nya berbeda dengan makanan kemasan.
a.       Bahan kimia dalam produk pembersih
Produk pembersih mengandung bahan kimia yang disebut sabun dan detergen. Sabun merupakan bahan kimia yang terbuat dari bahan alam, seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Hasil campuran antara bahan alam dan bahan kimia tersebut menghasilkan senyawa  kimia yang disebut garam karboksilat.
Adapun detergen dibuat dari senyawa kimia bernama alkyl benzene sulphonate (ABS)  yang direaksikan dengan natrium hidroksida sehingga membentuk garam ABS-natrium. Sabun dan detergen terdiri atas dua bagian. Ada yang bersifat hidrofilik(menyukai air) adapun juga yang bersifat hidrofobik(tidak suka air). Para ahli kimia menamakannya sebagai sifat polar dan nonpolar. Pada produk pembersih badan ditambahkan gliserin untuk melembapkan kulit dan disenfektan (TCC/irgasan) yang berguna untuk membunuh kuman. Pada pembersih wajah ditambahkan belerang/sulfur sebagai bahan antijerawat. Pada pasta gigi ditambahkan senyawa flourida untuk mencegah gigi keropos.
b.      Bahan kimia dalam produk pemutih
Pemutih pakaian kebanyakan mengandung senyawa klorin, yaitu bahan pemutih bubuk (powder) yang disebut kalsium hipoklorit (kaporit)dan bahan pemutih cair yang disebut natrium hipoklorit. Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran akan larut dalam air.
c.       Bahan kimia dalam produk pewangi
Bahan-bahan kimia yang menimbulkan aroma harum buah-buahan, mengandung zat kimia yang dinamakan ester (alkil alkanoat). Adapun menyerap keringat, produk pewangi mengandung zat kimia yaitu senyawa aluminium. Oleh karena kemampuannya dalam menyerap keringat, senyawa aluminium disebut sebagai zat antiperspirant

d.      Bahan kimia dalam produk pembasmi serangga
Produk pembasmi serangga mengandung bahan kimia, seperti senyawa karbamat, senyawa organofosfat, dan senyawa organoklor
 
sumber :  http://cikeasssss.blogspot.com/2010/11/kegunaan-dan-efek-samping-bahan-kimia.html

pemanfaatan bahan kimia

Penggunaan bahan kimia dalam makanan secara luas telah digunakan oleh masyarakat. Berbagai dampak negatif kerapkali muncul karena penggunaan yang tidak sesuai dengan aturan. Namun demikian, tentu ada kiat-kiat yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya.

Dampak Negatif Penggunaan Bahan Kimia Dalam Makanan
  1. Penggunaan bahan kimia dalam makanan secara berlebihan dapat menimbulkan penyakit, keracunan dan hal-hal lain yang tidak sesuai dengan keinginan kita
  1. Bahan penyedap monosodium glutamat (MSG) atau vetsin dapat menyebabkan Chinese Restaurant Syndrome (CRS), yaitu kelainan yang disebabkan oleh alergi atau penggunaan yang berlebihan terhadap zat MSG, gejalanya: wajah berkeringat, kesemutan pada leher dan punggung, sesak nafas dan pusing setelah mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung MSG
  2. Terjadi penyalahgunaan bahan kimia, misalnya ditemukan bahan-bahan berbahaya dalam bahan makanan, seperti: Rhodamin B, Metanil Yellow, Asam borak dan Formalin
  3. Beberapa bahan kimia bisa menjadi racun bagi organ tubuh manusia, misalnya asam fosfat yang terlalu tinggi dapat menyerap kalsium dalam cairan tubuh dan menyebabkan pengendapan pada ginjal
Kiat-kiat Menggunakan Bahan Kimia Dalam Makanan Secara Aman



  1. Gunakan bahan kimia baik bahan kimia alami maupun bahan kimia buatan sesuai dengan aturan, takaran atau dosis pemakaian
  2. Pastikan bahwa komposisi bahan yang digunakan telah memenuhi aspek kesehatan dan mengikuti peraturan yang berlaku, misalnya telah terdaftar di departemen kesehatan atau pihak lain yang berwenang
  3. Periksa kemasan makanan untuk melihat ada tidaknya kebocoran, karat atau cacat lainnya
  4. Lihat tanggal kadaluarsa, untuk mengetahui bahwa makanan masih aman dikonsumsi sebelum tanggal tersebut
  5. Periksa komposisi bahan kimia yang terkandung dalam makanan untuk mencegah alergi
  6. Pilih bahan makanan yang mencantumkan dengan jelas komposisi bahannya
  7. Jaga selalu kebersihan bahan makanan dan ikuti petunjuk cara pengolahannya
  8. Usahakan untuk menggunakan bahan kimia alami daripada bahan kimia buatan karena lebih aman
  9. Kita dapat melakukan sendiri identifikasi bahan kimia berbahaya dalam makanan secara sederhana, misalnya identifikasi bahan pewarna pada tahu kuning dengan menggunakan air kapur